===================================
Karakteristik Kawasan Bersejarah
===================================
..............................................Manley dan guise (1998) dalam bukunya concervation in the built environment. Karakter adalah suatu pengalaman sensory yang berkaitan dengan pengalaman penglihatan (visual). Sedangkan Nasar (1989) dalam bukunya Perception Cognition and Evaluation of Urban Place. Manusia hanya mampu menilai elemen-elemen yang paling menonjol dan mudah diingati, dimana ciri-ciri dari elemen tersebut akan membangkitkan reaksi tertentu terhadap banyak orang serta elemen tersebut mampu mempengaruhi identitas suatu kawasan. Karakter kawasan merupakan kualitas yang dihasilkan oleh gabungan dari berbagai komponen dan unsur-unsur di dalam lingkungan. Untuk mengetahui karakter kawasan perlu dilakukan observasi dan menilai kualitas-kualitas kawasan yang dihasilkan oleh komponen-komponen lingkungan yang ada.
...........................................Manley dan Guise menyatakan bahwa Karakter suatu kawasan bersejarah akan lebih baik dan lebih mudah diingat oleh penghuni yang menempati kawasan tersebut, jika telah mencapai waktu yang lama, hal ini disebabkan oleh adanya citra visual kawasan tersebut sudah meresap didalam pikiran penghuninya. Christian Nurberg Schulz (1988) dalam bukunya Meaning and Place. Setiap kawasan bersejarah pasti mempunyai Karakter tersendiri, dimana karakter tersebut merupakan hasil dari perpaduan elemen-elemen yang ada sebagai pembentuknya. Elemen-elemen yang dimaksud oleh Christian Nurberg Schulz, menurut Shuhana (1997) dalam bukunya Identity of Place, hanya elemen yang paling menonjol dari segi fisik atau visual yang dapat mempengaruhi Karakter kawasan.
...........................................Menurut Garnham (1985) dalam bukunya Maintaining The Spirit of Place: A Process For The Preservation of Town Character. Ada tiga komponen dasar karakter kawasan bersejarah yaitu:
1. Kualitas fisik
Bentukan fisik berupa struktur ruang, tampilan bangunan, langgam arsitektural, penggunaan material yang khas, vegetasi dan lanskap alam yang unik.
2. Fungsi dan aktivitas yang dapat di lihat
Identitas lingkungan dibentuk oleh kegiatan dan aktivitas masyarakat dalam menggunakan fasilitas fisik kawasan baik yang rutin maupun acara khusus temporer.
3. Makna atau simbol-simbol pada kawasan
Identitas kawasan dibentuk pula oleh memori, makna dan nilai simbolisme tempat yang merupakan reaksi manusia terhadap kawasan.
Adapun symbol atau simbol dalam kamus Webster (1997) dijelaskan sebagai berikut :
• Sesuatu yang menunjukkan, mewakili atau memberi kesan mengenai sesuatu yang lain; sebuah obyek digunakan untuk mewakili sesuatu yang abstrak; lambang, contoh merpati adalah lambang dari perdamaian.
• Tanda yang tertulis, tercetak, huruf, singkatan dan lain-lain, mewakili sebuah obyek, kualitas, proses, kuantitas dan lain-lain, baik di dalam musik, matematika atau kimia.
==================================abiezm
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar