Sabtu, 02 Februari 2013

KAJIAN LANSEKAP ( part I)


Unsur dan Elemen Pembentuk Lansekap
=======================================================================



Lansekap merupakan suatu kondisi bentang alam baik yang alami maupun buatan, yang mewadahi semua kehidupan di atas bumi ini. Langit, udara, tanah vegetasi, fauna, bangunan-bangunan, manusia, serta masih banyak elemen lainnya, merupakan komponen-komponen penyusun lansekap. Masing-masing komponen tersebut memiliki peran dan fungsi yang spesifik, sehingga secara keseluruhan membentuk satu kesatuan sistem yang utuh dan saling terkait. Selain faktor-faktor fisik, bentukan lansekap juga dipengaruhi oleh faktor non fisik, seperti faktor ekonomi, agama, sosial, budaya, adat, serta tradisi yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Faktor non fisik tersebut akan sangat berpengaruh terhadap bentuk dan karakteristik lansekap yang ada di suatu wilayah.

1. Elemen-Elemen Ruang Luar
a. Lantai :
·         Perkerasan
·         Rerumputan
b. Dinding :
·         Pepohonan (pembatas fisik area)
·         Sirkulasi di sekitar (pembatas semu)
·         Bangunan di sekitarnya (pembatas masif)
c. Atap
·         Kanopi
·         Langit


2. Unsur-Unsur Ruang Luar
a. Soft Material
·  Vegetasi
1)      Habitus Tanaman berdasarkan segi Botanis/Morfologis :
-     Pohon : batang berzat kayu, percabangan jauh dari tanah, berakar dalam, tinggi di atas 3 m
-    Perdu : batang berzat kayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar dangkal, tinggi 1-3 m
-   Semak : batang tidak berzat kayu, percabangan dekat dengan tanah, berakar dangkal
-      Semusim : daur hidupnya semusim (3-4 bulan)
-       Rerumputan : jenis penutup tanah

2)      Fungsi Tanaman
a.       Visual Control (kontrol pandangan)
-         Menahan silau yang ditimbulkan matahari, lampu, pantulan cahaya
-        Sebagai dinding (border), atap (canopy / pergola) dan lantai (groundcover)
-         Pembentuk privacy bagi manusia
-    Sebagai penghalang pandangan sesuatu yang tidak menyenangkan (green screen)
b.      Physical Barriers (Pembatas Fisik)
-          Pengendali / membatasi pergerakan manusia dan binatang
-          Pengarah gerak
c.       Climate Control (Pengendali Iklim)
-          Kontrol radiasi matahari dan suhu
-          Pengendali angin                             
-          Tanaman sebagai Filter
-          Pengendali suara
-          Pengendali kelembaban
d.      Erosion Control (Pencegah Erosi)
-   Akar tanaman dapat mengikat tanah sehingga tanah jadi kokoh dan tahan terhadap pukulan air hujan dan tiupan angin
-    Vegetasi dapat menahan turunnya air hujan sehingga tidak langsung ke tanah
e.       Wildlife Habitats (Habitat Binatang)
-          Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan
-          Tanaman sebagai tempat berlindung
f.       Aesthetic Values (Nilai Estetika)
-          Memberi nilai estetis dan meningkatkan kualitas lingkungan binaan
-          Dipengaruhi faktor warna, bentuk, tekstur, skala
-      Dapat dicapai dengan mengkombinasikan terhadap unsur lansekap yang lain
-          Dapat dicapai dengan membentuk kesan pembayangan
3)      Perletakan
a)      Berdasarkan Tujuan-nya, mempertimbangkan kesan ‘unity’
-     Mempertimbangkan variasi, penekanan, keseimbangan, kesederhanaan, dan sekuensial
b)      Berdasarkan Fungsi-nya
-          Jalur tanaman tepi               
-          Daerah tikungan                  
-          Jalur median jalan
-          Daerah persimpangan
4)      Bentuk & Struktur
-          Ketinggian dan lebar vegetasi
-          Jenis ketahanan daun dari kerontokan
-          Struktur percabangan dan warna kulit vegetasi
-          Sifat mahkota daun yang teduh dan memberi aliran gerak angin
-          Peran dan guna dari vegetasi


·         Air
a)      Sifat
Sifatnya yang tenang membuat keberadaannya di kolam menghasilkan refleksi bayangan yang indah
b)      Bentuk
Jika dikombinasikan dengan pohon dapat menghasilkan suasana tenang
c)      Gerak Air
Dapat dimanipulasi menjadi bentukan air terjun, air mancur, air mencurat, air memercik atau aliran air biasa

b. Hard Material
· Batu
1)      Klasifikasi Batu Alam berdasarkan TEGANGAN-nya :
-   BATU LUNAK : batu alam yg mudah digali dan dipatahkan dengan tangan telanjang. Mengalami pelapukan dan retakan
-   BATU SEDANG : sifatnya antara lunak dan keras, mematah kannya dipukul dengan palu, tak bisa dengan tangan biasa
-  BATU KERAS : hanya bisa digali dengan bahan peledak, tak mengandung banyak retakan
2)      Klasifikasi Batu Alam berdasarkan KEJADIAN-nya :
-   BATU KARENA PENGERASAN :berasal dari magma, yang karena tekanan panas, muncul kepermukaan, meleleh lalu dingin dan mengeras
-   BATU LAPISAN : terjadi krn pengerasan, dimakan cuaca mengendap di dasar sungai/laut. Bersama lempung & kapur mengendap jadi lapisan
-  BATU UBAHAN : batu lapisan yang berubah krn pengaruh gas dan tekanan panas sangat tinggi (balur, batu keping dan batu kontak)
-    BATU ROBOHAN : seperti pasir, kerikil, batu kali, cadas-lahar, batu paras.
3)      Batu Alam berdasarkan BENTUK & CARA MENYUSUN-nya:
-    KONSTRUKSI DINDING BATU KALI ; digunakan tanpa persiapan atau pecahan batu kali itu sendiri, tatanannya tidak teratur. Supaya konstruksinya kuat maka digunakan batu tarahan.
- KONSTRUKSI DINDING BATU PECAHAN ; konstruksinya menggunakan pecahan batu gunung tanpa batu tarahan. Dimensi tinggi pecahan batunya sekitar 15-30cm. Penataannya diisi dengan bahan adukan atau ditambah batu kecil/tipis. Tebal konstruksinya mencapai 50 cm
-   KONSTRUKSI DINDING BATU TARAHAN ; membutuhkan tarahan pada bagian muka dan sisi atas dan bawah sedikitnya 12 cm lebar dan siku-siku pada bagian muka

· Artificial
1)      BATU MERAH
-     Batu buatan yang dibakar, terbuat dari campuran lempung, sekam padi (sbg alas agar tak lengket tanah & sbg pori2 batu), kotoran binatang (utk melunakkan tanah, membantu proses pembakaran) serta air (utk melunakkan & merendam tanah)
-          Bahan bakarnya : kayu api atau sekam padi
2)      GENTING FLAM & GENTING PRES
-       Terbuat dari lempung yang dibakar, digunakan sebagai pelapis atap
-     Dapur sederhana digunakan untuk membakar dengan dinding tetap dan lantai berlubang
-     Untuk genting press, cetakan dg mesin hasilnya lebih lebih rapi, rapat, ukuran sama dan meminimalisasi rembesan air.
3)      BATAKO
-   Batu buatan atau batu cetak yang tidak dibakar
-   Terbuat dari tras, kapur dan sedikit semen portland
-    Karena ukuran lebih besar dari bata merah maka dari segi kuantitatif lebih hemat
-    Berat tembok/dinding menjadi lebih ringan
-    Bentuk dan warna yang cukup menarik, memungkinkan untuk penggunaan tanpa plester 
-  Dapat dibuat dengan mesin-mesin yang sederhana.


========================== abiezm


Daftar Pustaka




Tidak ada komentar: