Kamis, 27 September 2012

Arsitektur Tradisional Banjar


"GENGSI "...!!! Sebuah Pemikiran yang Menghancurkan Arsitektur Tradisional Banjar




              Sejak tahun 1930-an orang-orang Banjar hampir tidak pernah lagi membangun rumah tempat tinggal mereka dengan bentuk rumah ba-anjung. Masalah biaya pembangunan rumah dan masalah areal tanah serta masalah model nampaknya telah menjadi pertimbangan yang membuat para penduduk tidak mau membangun lagi rumah-rumah mereka dengan bentuk rumah ba-anjung.

              Banyak rumah ba-anjung yang dibangun pada tahun-tahun sebelumnya sekarang dirombak dan diganti dengan bangunan-bangunan bercorak modern sesuai selera zaman. Tidak jarang dijumpai di Kalimantan Selatan si pemilik rumah ba-anjung justru tinggal di rumah baru yang (didirikan kemudian) bentuknya sudah mengikuti mode sekarang.

               Apabila sekarang ini di daerah Kalimantan Selatan ada rumah-rumah penduduk yang memiliki gaya rumah adat ba-anjung, maka dapatlah dipastikan bangunan tersebut didirikan jauh sebelum tahun 1930.

               Untuk daerah Kalimantan Selatan masih dapat dijumpai beberapa rumah adat Banjar yang sudah sangat tua umurnya seperti di Desa Sungai Jingah, Kampung Melayu Laut di Melayu, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin, Desa Teluk Selong Ulu, Maratapura, Banjar, Desa Dalam Pagar), Desa Tibung, Desa Gambah (Kandangan), Desa Birayang (Barabai), dan di Negara.

                Masing-masing rumah adat tersebut sudah dalam kondisi yang amat sangat memprihatinkan, banyak bagian-bagian rumah tersebut yang sudah rusak parah, seperti halnya rumah tradisional banjar yang terdapat di daerah Sungai Jingah.







































                Ada informasi yang beredar bahwa, pemerintah daerah setempat sudah mengusahakan subsidi buat perawatan bangunan-bangunan tersebut. Namun tidak jarang anggota keluarga pemilik rumah menolak subsidi tersebut karena alasan-alasan tertentu, seperti malu atau gengsi. Karena merasa dianggap tidak mampu merawat rumahnya sendiri, terlepas dari benar tidaknya informasi tersebut, dalam hal ini pemerintah harus pro-aktif memberikan penyuluhan tentang pentingnya pelestarian bangunan tradisional.

                Bagaimanapun keadaan rumah-rumah tersebut, dari sisa-sisa yang masih bisa dijumpai seperti gambar di atas dapat dibayangkan bagaimana artistiknya bangunan tersebut yang penuh dengan berbagai bentuk dan ornamen menarik.





Tidak ada komentar: